Sabtu, 13 Februari 2010

Cinta seorang ibu kepada anaknya

Disebuah desa ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit.
Sang ibu seringkali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk,yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan banyak lagi yang membuat si ibu sering menangis meratapi nasibnya yang malang. Namun begitu, ibu tua selalu berdoa agar anaknya dapat sadar dan bertobat atas perbuatannya.
Suatu hari sang anak kembali mencuri di sebuah rumah penduduk desa. Namun malang nasib anak itu, dia tertangkap oleh penduduk, lalu ia dibawa kepengadilan kerajaan untuk diadili sesuai dengan kebiasaan kerajaan.
Setelah ditimbang berdasarkan sudah seringnya ia mencuri, maka tanpa ampun lagi si anak lelaki tersebut dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman hukuman tersebut disebarkan diseluruh desa, hukuman pancung akan dilaksanakan keesokan harinya didepan rakyat desa dan kerajaan tepat pada pada saat lonceng kerajaan berdentang menandakan pukul enam pagi.
Berita hukuman itu sampai ke telinga ibunya. Ia menangis meratapi nasib anak yang sangat dicintainya, sambil berdoa kepada ALLAH SWT. Dengan tertatih-tatih si ibu tersebut mendatangi raja dan memohon agar anaknya dibebaskan, tapi keputusan sudah bulat , si anak tetap harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur si ibu kembali kerumah.
Keesokan harinya ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut. Sang algojo sudah siap dengan pancungnya, dan sianak tadi sudah pasrah menantikan saat ajal menjemputnya. Terbayang dimata si anak wajah ibunya yang sudah tua, tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai pada waktu yang ditentukan lonceng kerajaan belum juga berdentang. Suasanamulai berisik . sudah lewat 10 menit dari waktunya. Akhirnya didatangilah petugas yang membunyikan lonceng di kerajaan. Penjaga yang menyembunyikan lonceng tersebut juga mengaku heran, karena sudah sedari tadi dia menarik lonceng, tapi suara dentangnya tidak terdengar.
Ketika mereka sedang terheran-heran,tiba-tiba dari tali yang dipegangnya untuk membunyikan lonceng mengalir darah,darah tersebut datangnya dari atas, berasal dari tempat dimana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik keatas menyelidiki sumber darah itu. Tahukah apa yang terjadi?ternyata didalam lonceng besar itu ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah. Dia memeluk bandul didalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tidak berbunyi, sebagai gantinya kepalanya yang terbentur didinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata. Sementara anaknya meraung-raung memeluk tubuh ibunya yan gsudah diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya. Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat keatas dan mengikat dirinya di lonceng tersebut serta memeluk besi didalam lonceng, untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

Sungguh cinta ibu kepada anaknya hingga akhir hayatnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar