Sabtu, 21 November 2009

Misteri Mona Lisa akhirnya terpecahkan


Bagi da Vinci, Mona Lisa lebih dari sebuah lukisan namun tantangan untuk mereproduksi kehidupan nyata. Dengan menggunakan kamera khusus, peneliti berhasil mengungkap karya masterpiece itu.

Peneliti karya seni Pascal Cotte mengatakan da Vinci membuat lukisan Moan Lisa dalam beberapa lapisan. Lapisan terakhir menggunakan kaca khusus untuk meningkatkan sifat optik ilusi tiga dimensi wajahnya. Di atas itu Da Vinci melukis rincian seperti warna mata.

"Itu menjelaskan mengapa warna mata menghilang - mereka telah pudar karena reaksi kimia atau telah dibersihkan," kata Cotte.

Dia menemukan sejumlah rahasia Mona Lisa itu menggunakan kamera 240 megapiksel. Resolusi itu dapat mengukur cahaya begitu sensitif untuk melihat melalui bagian atas permukaan cat dan mengungkap lapisan di bawahnya.

Sebagai contoh, pencitraan infra-merah menunjukkan da Vinci pindah posisi jari di tangan kiri "untuk memberikan posisi yang lebih santai, konsisten pada senyumnya, " ujar Cotte.

Dia mengatakan Mona Lisa sama sekali berbeda dari 500 tahun yang lalu, ketika itu langit biru dan kulit subyek tidak menguning.

Lapisan yang mendasari wajah dicat menggunakan timah putih dan air raksa vermillion. Di atas lapisan dasar, seniman itu menambahkan lapisan kaca untuk menciptakan efek tiga dimensi.

"Saya tidak mengatakan bahwa dia berhasil dalam menghasilkan penampilan efek stereo, tetapi jika Anda ingin mencapai hal itu maka itu cara terbaik untuk melakukannya," ujar Cotte.

"Tapi sekarang terlihat sama sekali berbeda bagaimana ia melukisnya. Semua efek optik telah menghilang."

Dia mengatakan, bagi da Vinci, Mona Lisa lebih dari sebuah lukisan namun tantangan untuk mereproduksi kehidupan nyata.

Karya Cotte itu dijelaskan dalam sebuah pameran, Rahasia Mona Lisa di Museum Sains dan Industri di Manchester

Tidak ada komentar:

Posting Komentar